Description
CINTA menuntut seluruh pengertian. Saifudin dan Ratna Sang Ratu Sulaman menyulam cinta dalam kancah pertempuran, permusuhan dan perjuangan. Cinta – tidak terlafaz dalam lisan. Hanya suara hati yang melagukannya biar dilandai krisis paling parah. Cinta – bakal diakhiri dengan peperangan. Mengorbankan insan tersayang. Apakah semua ini mahar untuk sebuah pernikahan?
Wali Sufi – melarang cinta Saifudin dan Ratna Sang Ratu Sulaman atas alasan yang berbeza. Cintai Penciptamu terlebih dahulu nescaya cinta fitrah suci bakal dikurnia-NYA.
Maharani - menegah cinta Sang Ratu atas sebab... cinta itu melumpuhkan sifat serikandi seorang pejuang.
“Aku akan kembali mendapatkanmu, Saifudin. Akan kuhancurkan kau dalam gumpalan tanah negerimu sendiri. Akan aku pastikan kuburanmu tidak bertanda. Akan kupastikan kematianmu tidak diratapi... apatah lagi untuk dikenang. Seluruh marga negerimu akan kuseksa. Kujadikan negerimu sebuah neraka dunia!” - Ratna Sang Ratu Sulaman.
“Sebagai manusia... aku sayang padamu.”
Saifudin dengan gelar Laksamana Sunan.
Dalam kancah peperangan dan permusuhan yang sedang rancak bergolak, maka...
Di sinilah... lahirnya seorang legenda.
Di sini jugalah zahirnya sebuah cinta.